Friday 16 November 2012

KITAR HIDUP RAMA-RAMA

Kitaran Hidup Rama - rama – Metamorfosis Rama - rama

(‘Life Cycle of a Butterfly – Butterfly Metamorphosis’)


Telur rama – rama adalah amat kecil, bujur, atau berbentuk silinder, mempunyai sangkar yang amat halus dan lain – lain struktur mikroskopik. Rama – rama betina bertelur pada daun, batang tumbuhan, atau objek – objek yang lain, selalunya pada atau berhampiran sumber makanan untuk beluncas.
(‘The egg is a tiny, round, oval, or cylindrical object, usually with fine ribs and other microscopic structures. The female attaches the egg to leaves, stems, or other objects, usually on or near the intended caterpillar food.’)

Beluncas (larva) adalah panjang, peringkat yang kelihatan seperti cacing. Ia selalunya mempunyai corak - corak jalur atau tompok – tompok yang menarik, dan juga mempunyai rerambut halus seakan – akan duri – duri halus. Ia merupakan peringkat mendapatkan makanan dan tumbesaran. Sepanjang perkembangannya, ia menanggalkan kulitnya empat kali atau lebih untuk membaluti atau menyelaputi badannya yang membesar.
(‘The caterpillar (or larva) is the long, worm-like stage of the butterfly or moth. It often has an interesting pattern of stripes or patches, and it may have spine-like hairs. It is the feeding and growth stage. As it grows, it sheds its skin four or more times so as to enclose its rapidly growing body.’)

Pupa (krisalis) adalah peringkat transformasi dalaman yang mana tisu – tisu beluncas mengalami penggantian membentuk struktur serangga dewasa. Warna pupa kebanyakan spesis ialah jingga atau hijau dan ia sama dengan warna persekitaran.
(‘The chrysalis (or pupa) is the transformation stage within which the caterpillar tissues are broken down and the adult insect's structures are formed. The chrysalis of most species is brown or green and blends into the background.’)

Peringkat dewasa (atau imago) adalah rama – rama atau kupu - kupu yang berwarna – warni. Ia adalah peringkat reproduktif dan boleh bergerak bagi spesis rama – rama. Peringkat dewasa melalui proses memikat, mengawan dan bertelur. Peringkat rama – rama atau kupu – kupu dewasa juga merupakan peringkat di mana mereka bermigrasi atau mengkoloni sesuatu habitat tertentu.
[‘The adult (or imago) is colorful butterfly or moth usually seen. It is the reproductive and mobile stage for the species. The adults undergo courtship, mating, and egg-laying. The adult butterfly or moth is also the stage that migrates or colonizes new habitats.’]

Thursday 8 November 2012

Morfologi Katak Hijau


Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka kami dapat mengamati morfologi dari katak hijau (Rana macrodon) betina, bahwa katak hijau ini tubuhnya terbagi manjadi kepala (caput) dan badan (truncus). Kulitnya lunak dan tidak bersisik dan selalu basah. Pada punggung bagian dorsalnya berwarna hitam (gelap), sedangkan punggung bagian ventralnya berwarna putih (terang).
Pada daerah caput (kepala) ditemukan adanya sepasang mata dorsal, sepasang lubang hidung eksterna dan interna yang anteri-dorsal. Memiliki membrane timpani dorsal yang berada dekat di belakang mata tapi tidak ditemukan adanya auricle, mulutnya sangat lebar, saat mulutnya di buka maka terlihat adanya cavum oris dan barisan gigi vomer.
Pada bagian truncus, maka kita ketahui adanya dua pasang ekstrimitas (anggota gerak), yaitu sepasang kaki depan yang pendek dengan 4 jari, terdiri atas:
ü  Brachium atau lengan panjang
ü  Antebranchium atau lengan tengah
ü  Manus atau tangan
ü  Digiti atau jari-jari
Dan sepasang kaki belakang  memiliki 5 jari yang panjang terdapat selaput antar jari-jarinya yang berfungsi agar tahan di dalam air, terdiri atas:
ü  Femur atau paha
ü  Crus  atau betis
ü  Pes atau kaki
ü  Digiti atau jari-jari
Di atas di jelaskan bahwa kulitnya selalu basah, karena terdapat sel-sel kelenjar di sepanjang dindingnya. Sel-sel kelenjar tersebut menghasilkan lendir berair, tidak berwarna dan kadang-kadang beracun pada beberapa spesies tertentu. Bau katak juga berasal  dari secrete glanduler (lendir) tersebut. Lendir it uterus menerus di keluarkan dan merata di permukaan kulit yang menyebabkan kulit selalu basah sedangkan perubahan warna pada kulit katak dapat terjadi karena stimulasi lingkungan, misalnya gelap, panas, dingin dan lain-lain (Radiopoetro, 1996)

Makanan dan Habitat Katak..

Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (temperate), jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.
Dendrobates pumilio, kodok berukuran 18–22 mm dengan kulit beracun dari Amerika Tengah.
Hewan ini dapat ditemui mulai dari hutan rimbapadang pasir, tepi-tepi sungai dan rawa,perkebunan dan sawah, hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Bangkong kolong, misalnya, merupakan salah satu jenis katak yang kerap ditemui di pojok-pojok rumah atau di balik pot di halaman. Katak pohon menghuni pohon-pohon rendah dan semak belukar, terutama di sekitar saluran air atau kolam.
Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkapi serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut.
Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis makhluk yang lain: ularkadal, burung-burung seperti bangau dan elanggaranganlinsang, dan juga dikonsumsi manusia.
Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.

Kitaran hidup seekor katak



Kitaran hidup seekor katak adalah sebagaimana berikut:

- Telur yang tersenyawa berkembang menjadi berudu.
- Berudu matang mempunyai kaki belakang.
- Berudu matang menjadi anak katak.
- Anak katak menjadi katak dewasa.
- Kitaran hidupan berterusan apabila katak dewasa bertelur.